Alice in Wonderland is an upcoming fantasy-adventure film directed by Tim Burton. It is an extension to the Lewis Carroll novels Alice’s Adventures in Wonderland and Through the Looking-Glass. The film will use a [...]

Jennifer’s Body is a 2009 black comedy horror film written by Diablo Cody and directed by Karyn Kusama. The film stars Megan Fox, Amanda Seyfried, Adam Brody and Johnny Simmons and portrays a newly [...]

Sherlock Holmes is a 2009 film adaptation of Arthur Conan Doyle’s fictional character of the same name. The film was directed by Guy Ritchie and produced by Joel Silver, Lionel Wigram, Susan [...]

The Imaginarium of Doctor Parnassus is a 2009 fantasy film directed by Terry Gilliam and written by Gilliam and Charles McKeown. The film follows the leader of a travelling theatre troupe who, having made a deal [...]

Alice in Wonderland Movie Poster Megan Fox in Jennifer’s Body Sherlock Holmes Nominated for Golden Globe The Imaginarium of Doctor Parnassus

KELAINAN JIWA DALAM KEHAMILAN



KELAINAN JIWA DALAM KEHAMILAN
Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,perubahan  psikologi dan adaptasi seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita  menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa yang khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi ,kebanggaan  yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri,hingga ketingkat gangguan jiwa yang berat. Hal tersebut mungkin saja dapat  terjadi dikarenakan:
Ø  Kehamilan peristiwa yang sulit
Ø  Ketidak matangan dalam perkembangan emosi dan psikoseksual
Ø  Baying bayang rasa cemas dan takut akan hal hal yang mungkin akan terjadi baik pada ibu maupun pada bayinya.
Sejumlah  besar  pengobatan  psikotropik  sekarang telah  tersedia  untuk  penanganan  gangguan  mental (Kuller  dkk,  1996).  Pengobatan  wanita  hamil  dengan agen  psikotropik  mencakup  mereka  dengan  penyakit psikiatrik  sebelumnya  atau  bila  gangguan  emosional timbul  selama  kehamilan.  Sebagian  besar  wanita menerima  farmakoterapi  dimasukkkan  pada  kelompok pertama  dan  cenderung  memiliki  gangguan  yang  lebih berat,  seperti  gangguan  bipolar,  gangguan  skizoafektif, skizofrenia atau depresi mayor rekuen. Pada masing–masing kasus, perlu dipertimbangkan efek  samping  obat  pada  bayi  dibandingkan  resiko  ibu tanpa  diterapi.  Semua  obat  psikotropik  melewati plasenta,  sehingga  mempengaruhi  perkembangan janin.
Obat  psikotropik  dapat  menyebabkan  :  kelainan kongenital, keracunan pada bayi dan sindrom putus obat pada bayi. Bagaimanapun pasien dengan gangguan jiwa yang berat harus ditangani oleh ahli psikiatri, yang dapat dikonsultasikan  dengan  ahli  obstetri  untuk  pemberian obat  pada  wanita  hamil.
Terapi psikososial dalam kehamilan meliputi : terapi perilaku,  psikoterapi  interpersonal,  terapi  kelompok, terapi keluarga dan psikoterapi suportif. Ada beberapa gangguan kejiwaan yang biasa terjadi pada ibu hamil yaitu sebagai berikut:
1.   Gangguan Kecemasan pada Kehamilan
Gangguan ini di tandai dengan rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan, terutama sekali terhadap hal-hal yang masih tergolong wajar.  Semua  wanita  hamil  mempunyai  pengalaman peristiwa kecemasan. Cemas terhadap perubahan fisik, kesukaran  persalinan  dan  kesehatan  janin  yang dikandungnya.
Kadang-kadang  kecemasan  itu  menjadi berlebihan  dan  merugikan  sehingga  timbul  gangguan cemas  seperti  fobia,  perilaku  menghindar  serta kecemasan  yang  berulang.
a.       Gangguan cemas menyeluruh
Gambaran utama gangguan ini kekhawatiran dan kecemasan  yang  berlebihan tentang  kehidupankehamilan,  misalnya  komplikasi  kehamilan, sekalipun kehamilan itu normal, yang ditandai dengan keteganga motorik dan hiperaktifitas motorik dan otonom misalnya: gemetar, gugup, gelisah, cepat  lelah;  gejala hiperaktifitas otonom misalnya nafas: nafas pendek, palpitasi, keringat, kaki dan tangan dingin pusing, mual, gangguan menelan.Kewaspadaan yang berlebihan perasaan terancam, iritabel, insomnia.
b.      Gangguan Panik
Bermanifestasi dengan  ciri-ciri  utama  adanya periode  kekhawatiran yang mendalam  atau  perasaan tidak  enak  yang berlangsung  beberapa  menit  dan sifatnya  berulang  secara  tak  terduga.  Serangan  panic terjadinya mendadak dengan rasa takut dan kecemasan yang berlebihan serta perasaan ingin mati. Ada laporan bahwa wanita yang hamil mengalami peningkatan gejala panik  selama  kehamilan.  Gejala  yang  dialami  selama serangan  panik  :  nafas  pendek,  rasa  tercekik,  jantung berdebar-debar,  telinga  mendengung,  mata  kabur  /berkunang,  perasaan  gatal,  takut  mati  dan kehilangan kontrol.
c.       Gangguan obsesif kompulsif
Gangguan  ini  ditandai  oleh  dorongan  dan obsesi  berulang  yang  cukup  berat  dan  menyebabkan tekanan  emosi  yang  nyata.  Obsesi  adalah  ide  yang menetap,  pikiran  atau  impuls  yang  tidak  masuk  akal, misalnya keinginan.  Tingkah  laku  kompulsif  dan  pikiran  obsesif menyebabkan  tekanan  mental  yang  nyata  pada  wanita hamil.
d.      Penanganan Dari Gangguan Kecemasan Pada Ibu Hamil
Di bawah ini ada beberapa penanganan kecemasan pada ibu hamil :
1).Psikoterapi  membantu  wanita  hamil  yang mengalami kecemasan untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan  yang  berhubungan  dengan kehamilannya. Dengan  mendiskusikan  pikiran  dan  perasaan  yang mengganggu  menyebabkan dapat lepas dari tekanan.Pengurangan gejala kecemasan membuat wanita tersebut dapat berfungsi efektif dalam hubungan pribadi dan keluarga dengan sendirinya kecemasan itu akan hilang.
2). Bila  kecemasan berlebihan  dan  mengganggu  dapat  diberikan  obat  anti cemas golongan benzodiazepin dan non benzodiazepine.               
2. Gangguan Afektif pada Kehamilan
Gejala  utamanya  adalah  gangguan  mood disertai dengan sindrom manik atau depresi yang bukan disebabkan  oleh  gangguan  mental  atau  penyakit  fisik. Pada gangguan ini terbagi 2 macam depresi yaitu :
a.    Depresi mayor
Ditandai  oleh  mood  yang  disforik,  tidak  peduli pada lingkungan, kenaikan atau penurunan berat badan, insomnia  atau  hipersomnia,  kelelahan,  perasaan  tidak berharga  dan  pada  kasus  yang  berat  ada  ide  yang menetap  untuk  bunuh  diri.
b.    Gangguan bipolar
Gangguan   bipolar   atau   gangguan   manic ditandai  oleh  periode  euforia,  atau  iritabel  yang jelas, hiperaktifitas, insomnia, banyak bicara, tidak bisa  memusatkan  perhatian  dan  harga  diri  yang berlebihan.  Baik  gangguan  depresi  maupun episode  manik  bisa  disertai  gambaran  psikotik, misalnya  :  halusinasi  auditorik  maupun  ide-ide delusi, 15 – 25% diantara wanita pernah mengalami depresi  selama  hidupnya.
Gejala  gangguan  depresi  yang  lain  adalah  : wajah  murung,  cengeng,  gelisah  dan  iritabilitas meningkat,  sulit  konsentrasi,  ragu-ragu,  sering lupa,  timbul  ide  kematian  dan  bunuh  diri  biasa ditemukan  pada  depresi  mayor.  Gejala  umum mania  adalah  :  ketidakstabilan  mood  dengan adanya peralihan mood yang cepat dari kemarahan dan depresi. Cara bicara mania sangat cepat, keras dan  sulit  dipotong.
3.   Gangguan Kepribadian
Gangguan   kepribadian   adalah   hasil   dari penggunaan  mekanisme  pertahanan  yang  tidak cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang kronis. The Diagnostic  and  Statistical  Manual  membagi  3  jenis gangguan  kepribadian :
a.       Paranoid,  skizoid  dangangguan  kepribadian  skizotipal  khas  diketahui dari keganjilan atau keeksentrikannya
b.      Histerik, narkistik,  antisosial dan gangguan borderline ciri khasnya timbul secara dramatis
c.       menghindar,tergantung,  kompulsif  dan  kepribadian  pasif-agresif ditandai  dengan  ketakutan  dan  kecemasan.  Faktor genetik dan lingkungan penting dalam timbulnya penyakit ini, dimana prevalensinya mungkin setinggi 20% individu yang  menderita  mengenali  masalahnya  dan  berobat.
4.   Psikosa
Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas.suatu gangguan jiwa dengan khilangan rasa kenyataaan(sense of reality). Keadaan ini dapat digambarkan bahwa psikosa adalah gangguan jiwa yang serius, timbul karena penyebab organic ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berfikir, bereaksi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan kenyataan, sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari hari sangat terganggu.
Psikosa ditandai oleh perilaku regresif, hidup perasaan tidak sesuai,berkurangnya pengawasan terhadap impuls impuls serta waham dari halusinasi. Pada umunya gejala psikosa tidak mampum melakukan partisipasi sosial,sering ada gangguan bicara, kehilngan orientasi terhadap lingkungan, aspek sosialnya membahayakan orang lain, diri sendiri,dan perlu perawatan rumah sakit. Jenis jenis psikosa yaitu skizophrenia, dan paranoid. Paranoid dilain pihak adalah jenis yang sudah lebih lanjut ditandai dengan halusinasi sama dengan persepsi palsu dan kecurigaan yang sangat kuat, pola berfikir makin kacau dan tingkah laku makin tidak normal.psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu:
a.     Psikosa fungsional,factor penyebabnya adalah terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan kaarena sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan.
b.    Psikosa organic,disebakan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh.
Tanda tanda psikosa:
1)      Halusinasi
2)      Sejumlah kelainan peilaku,sepeti aktivitas yang meningkat ,gelisah, dan retardasi psikomotor.
Gejala psikosis adalah:
1)      Abnormal menampilkan emosi
2)      Kebingungan
3)      Depresi dan kadang kadang pikiran bunuh diri
4)      Kacau berpikir dan berbicara
5)      Kegembiraan
6)      Keyakinan palsu
7)      Salah persepsi
8)      Melihat,mendengar,merasakan,atau memahami hal hal yang tidak ada
9)      Berdasarkan ketakutan/kecurigaan

Penyebab psikosa:
1)      Internal(perubahan tubuh dan hormonal ibu hamil)
2)      Ekstenal(kehamilan yang tidak diinginkan,kehamilan beresiko,dan jark kehamilan yang terlalu dekat riwayat keguguran)
Pencegahan psikosa
1)      Informasiakan kepada pasien tentng penyakit yang dialaminya
2)      ANC rutin
3)      Pemenuhan nutrisi
4)      Aktivitas yang dilakukan
5)      Latihan pernafasan
6)       Senam hamil 
Penatalaksanaan psikosa
Pengobatan tergantung pada penyebab psikosis.perawatan dirumah sakit sering kali diperlukan untuk menjamin keselamatan pasien.
1)      Konsultasikan dengan dokter, psikiater, psikolog, dan dengan tenaga kesehatan lainnya.
2)      Sejak pemeriksaan kehamilan pertama kali dengan tenaga medis haus dengan kesabaran meyakinkan calon ibu bahwa peristiwa kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal dan wajar.
3)      Ajarkan dan berikan latihan latihan untuk dapat menguasai otot otot istirahat dan pernafasan
4)      Hindari kata kata dan komentar yang dapat mematahkan semangat si ibu.
5)      Hindari komentar suatu kasus dan gelak tawa

Share this post:

Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 yasinta girie cahyani