KELAINAN JIWA DALAM KEHAMILAN
Masalah
kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,perubahan psikologi dan adaptasi seorang wanita yang
pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita
menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui
tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa yang khusus yang sangat
menentukan kehidupan selanjutnya. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang
kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses
kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi ,kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma
sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri,hingga ketingkat
gangguan jiwa yang berat. Hal tersebut mungkin saja dapat terjadi dikarenakan:
Ø Kehamilan
peristiwa yang sulit
Ø Ketidak
matangan dalam perkembangan emosi dan psikoseksual
Ø Baying
bayang rasa cemas dan takut akan hal hal yang mungkin akan terjadi baik pada
ibu maupun pada bayinya.
Sejumlah
besar
pengobatan psikotropik sekarang telah tersedia
untuk penanganan gangguan
mental (Kuller dkk, 1996).
Pengobatan wanita hamil
dengan agen psikotropik mencakup
mereka dengan penyakit psikiatrik sebelumnya
atau bila gangguan
emosional timbul selama kehamilan.
Sebagian besar wanita menerima farmakoterapi
dimasukkkan pada kelompok pertama dan
cenderung memiliki gangguan
yang lebih berat, seperti
gangguan bipolar, gangguan
skizoafektif, skizofrenia atau depresi mayor rekuen. Pada masing–masing
kasus, perlu dipertimbangkan efek
samping obat pada
bayi dibandingkan resiko
ibu tanpa diterapi. Semua
obat psikotropik melewati plasenta, sehingga
mempengaruhi perkembangan janin.
Obat psikotropik
dapat menyebabkan :
kelainan kongenital, keracunan pada bayi dan sindrom putus obat pada
bayi. Bagaimanapun pasien dengan gangguan jiwa yang berat harus ditangani oleh
ahli psikiatri, yang dapat dikonsultasikan
dengan ahli obstetri
untuk pemberian obat pada
wanita hamil.
Terapi
psikososial dalam kehamilan meliputi : terapi perilaku, psikoterapi
interpersonal, terapi kelompok, terapi keluarga dan psikoterapi
suportif. Ada beberapa gangguan kejiwaan yang biasa terjadi pada ibu hamil
yaitu sebagai berikut:
1. Gangguan
Kecemasan pada Kehamilan
Gangguan
ini di tandai dengan rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan, terutama sekali
terhadap hal-hal yang masih tergolong wajar.
Semua wanita hamil
mempunyai pengalaman peristiwa
kecemasan. Cemas terhadap perubahan fisik, kesukaran persalinan
dan kesehatan janin
yang dikandungnya.
Kadang-kadang kecemasan
itu menjadi berlebihan dan
merugikan sehingga timbul
gangguan cemas seperti fobia,
perilaku menghindar serta kecemasan yang
berulang.
a. Gangguan
cemas menyeluruh
Gambaran
utama gangguan ini kekhawatiran dan kecemasan
yang berlebihan tentang kehidupankehamilan, misalnya
komplikasi kehamilan, sekalipun
kehamilan itu normal, yang ditandai dengan keteganga motorik dan hiperaktifitas
motorik dan otonom misalnya: gemetar, gugup, gelisah, cepat lelah;
gejala hiperaktifitas otonom misalnya nafas: nafas pendek, palpitasi,
keringat, kaki dan tangan dingin pusing, mual, gangguan menelan.Kewaspadaan
yang berlebihan perasaan terancam, iritabel, insomnia.
b. Gangguan
Panik
Bermanifestasi
dengan ciri-ciri utama
adanya periode kekhawatiran yang
mendalam atau perasaan tidak enak
yang berlangsung beberapa menit
dan sifatnya berulang secara
tak terduga. Serangan
panic terjadinya mendadak dengan rasa takut dan kecemasan yang
berlebihan serta perasaan ingin mati. Ada laporan bahwa wanita yang hamil
mengalami peningkatan gejala panik
selama kehamilan. Gejala
yang dialami selama serangan panik
: nafas pendek,
rasa tercekik, jantung berdebar-debar, telinga
mendengung, mata kabur
/berkunang, perasaan gatal,
takut mati dan kehilangan kontrol.
c. Gangguan
obsesif kompulsif
Gangguan ini
ditandai oleh dorongan
dan obsesi berulang yang
cukup berat dan
menyebabkan tekanan emosi yang
nyata. Obsesi adalah
ide yang menetap, pikiran
atau impuls yang
tidak masuk akal, misalnya keinginan. Tingkah
laku kompulsif dan
pikiran obsesif menyebabkan tekanan
mental yang nyata
pada wanita hamil.
d. Penanganan
Dari Gangguan Kecemasan Pada Ibu Hamil
Di bawah ini ada
beberapa penanganan kecemasan pada ibu hamil :
1).Psikoterapi membantu
wanita hamil yang mengalami kecemasan untuk mengatasi
ketakutan dan kecemasan yang berhubungan
dengan kehamilannya. Dengan mendiskusikan pikiran
dan perasaan yang mengganggu menyebabkan dapat lepas dari
tekanan.Pengurangan gejala kecemasan membuat wanita tersebut dapat berfungsi
efektif dalam hubungan pribadi dan keluarga dengan sendirinya kecemasan itu
akan hilang.
2).
Bila kecemasan berlebihan dan
mengganggu dapat diberikan
obat anti cemas golongan
benzodiazepin dan non benzodiazepine.
2. Gangguan Afektif
pada Kehamilan
Gejala utamanya
adalah gangguan mood disertai dengan sindrom manik atau
depresi yang bukan disebabkan oleh gangguan
mental atau penyakit
fisik. Pada gangguan ini terbagi 2 macam depresi yaitu :
a. Depresi
mayor
Ditandai oleh
mood yang disforik,
tidak peduli pada lingkungan,
kenaikan atau penurunan berat badan, insomnia
atau hipersomnia, kelelahan,
perasaan tidak berharga dan
pada kasus yang
berat ada ide
yang menetap untuk bunuh
diri.
b. Gangguan
bipolar
Gangguan bipolar
atau gangguan manic ditandai oleh
periode euforia, atau
iritabel yang jelas, hiperaktifitas,
insomnia, banyak bicara, tidak bisa
memusatkan perhatian dan
harga diri yang berlebihan. Baik
gangguan depresi maupun episode manik
bisa disertai gambaran
psikotik, misalnya : halusinasi
auditorik maupun ide-ide delusi, 15 – 25% diantara wanita
pernah mengalami depresi selama hidupnya.
Gejala gangguan
depresi yang lain
adalah : wajah murung,
cengeng, gelisah dan
iritabilitas meningkat,
sulit konsentrasi, ragu-ragu,
sering lupa, timbul ide
kematian dan bunuh
diri biasa ditemukan pada
depresi mayor. Gejala
umum mania adalah :
ketidakstabilan mood dengan adanya peralihan mood yang cepat dari
kemarahan dan depresi. Cara bicara mania sangat cepat, keras dan sulit
dipotong.
3. Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian
adalah hasil dari penggunaan mekanisme
pertahanan yang tidak cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang
kronis. The Diagnostic and Statistical
Manual membagi 3
jenis gangguan kepribadian :
a. Paranoid, skizoid
dangangguan kepribadian skizotipal
khas diketahui dari keganjilan
atau keeksentrikannya
b.
Histerik, narkistik, antisosial dan gangguan borderline ciri
khasnya timbul secara dramatis
c.
menghindar,tergantung, kompulsif
dan kepribadian pasif-agresif ditandai dengan
ketakutan dan kecemasan.
Faktor genetik dan lingkungan penting dalam timbulnya penyakit ini,
dimana prevalensinya mungkin setinggi 20% individu yang menderita
mengenali masalahnya dan
berobat.
4. Psikosa
Psikosa
adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak
ada kontak dengan realitas.suatu gangguan jiwa dengan khilangan rasa
kenyataaan(sense of reality). Keadaan ini dapat digambarkan bahwa psikosa
adalah gangguan jiwa yang serius, timbul karena penyebab organic ataupun
emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berfikir,
bereaksi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan
bertindak sesuai dengan kenyataan, sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk
memenuhi tuntutan hidup sehari hari sangat terganggu.
Psikosa
ditandai oleh perilaku regresif, hidup perasaan tidak sesuai,berkurangnya
pengawasan terhadap impuls impuls serta waham dari halusinasi. Pada umunya
gejala psikosa tidak mampum melakukan partisipasi sosial,sering ada gangguan
bicara, kehilngan orientasi terhadap lingkungan, aspek sosialnya membahayakan
orang lain, diri sendiri,dan perlu perawatan rumah sakit. Jenis jenis psikosa
yaitu skizophrenia, dan paranoid. Paranoid dilain pihak adalah jenis yang sudah
lebih lanjut ditandai dengan halusinasi sama dengan persepsi palsu dan
kecurigaan yang sangat kuat, pola berfikir makin kacau dan tingkah laku makin
tidak normal.psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu:
a.
Psikosa fungsional,factor penyebabnya
adalah terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan kaarena sesuatu yang
berhubungan dengan bakat keturunan.
b.
Psikosa organic,disebakan oleh kelainan
atau gangguan pada aspek tubuh.
Tanda
tanda psikosa:
1)
Halusinasi
2)
Sejumlah kelainan peilaku,sepeti
aktivitas yang meningkat ,gelisah, dan retardasi psikomotor.
Gejala
psikosis adalah:
1)
Abnormal menampilkan emosi
2)
Kebingungan
3)
Depresi dan kadang kadang pikiran bunuh
diri
4)
Kacau berpikir dan berbicara
5)
Kegembiraan
6)
Keyakinan palsu
7)
Salah persepsi
8)
Melihat,mendengar,merasakan,atau
memahami hal hal yang tidak ada
9)
Berdasarkan ketakutan/kecurigaan
Penyebab
psikosa:
1)
Internal(perubahan tubuh dan hormonal
ibu hamil)
2)
Ekstenal(kehamilan yang tidak
diinginkan,kehamilan beresiko,dan jark kehamilan yang terlalu dekat riwayat
keguguran)
Pencegahan
psikosa
1)
Informasiakan kepada pasien tentng
penyakit yang dialaminya
2)
ANC rutin
3)
Pemenuhan nutrisi
4)
Aktivitas yang dilakukan
5)
Latihan pernafasan
6)
Senam hamil
Penatalaksanaan
psikosa
Pengobatan
tergantung pada penyebab psikosis.perawatan dirumah sakit sering kali
diperlukan untuk menjamin keselamatan pasien.
1)
Konsultasikan dengan dokter, psikiater,
psikolog, dan dengan tenaga kesehatan lainnya.
2)
Sejak pemeriksaan kehamilan pertama kali
dengan tenaga medis haus dengan kesabaran meyakinkan calon ibu bahwa peristiwa
kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal dan wajar.
3)
Ajarkan dan berikan latihan latihan
untuk dapat menguasai otot otot istirahat dan pernafasan
4)
Hindari kata kata dan komentar yang
dapat mematahkan semangat si ibu.
5)
Hindari komentar suatu kasus dan gelak
tawa
Tags:
psikologi kebidanan
0 komentar:
Posting Komentar